Wednesday, January 8, 2014

Daftar Pustaka

Pengertian Daftar Pustaka


Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.

Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. 
  
Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
- Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
- Ditempatkannya didepan nama kecil
- Tahun Penerbitan
- Judul Buku
- Tempat Penerbitan
- Nama Penerbit

Jenis-jenis Daftar Pustaka

1. Kelompok Textbook
    a. Penulis perorangan
    b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
    c. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
    d. Buku terjemahan
2. Kelompok Jurnal
    a. Artikel yang disusun oleh penulis
    b. Artikel yang disusun oleh lembaga
    c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium
3. Kelompok disertasi/tesis
4. Kelompok makalah/informasi dari Internet

Cara Membuat Daftar Pustaka

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :

  1. Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
  2. Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
  3. Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
  4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
  5. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
  6. Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran. 

Contoh - Contoh Daftar Pustaka

Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :
1. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
    Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42

2. Contoh Daftar Pustaka dari Buku : 

  • Buku ditulis satu Orang
         Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New            York : Amacom 

  • Buku ditulis dua Orang

          Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and 
          Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.


  • Buku ditulis lebih dari dua orang

          Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. 
          Freeman and Company

Sumber:

Abstrak

Pengertian Abstrak

     Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.

      Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.

     Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam membuat abstrak. yaitu:
1. Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah;
2. Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah;
3. Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap;
4. Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian/artikel ilmiah.

Bentuk Abstrak

     Setiap abstrak mempunyai bentuk yang serupa:
1. Judul: Apa?
2. Latar belakang: Mengapa?
3. Gambaran: Kapan? Di mana? Bagaimana? Berapa?
4. Kesimpulan: Solusi/Pelajaran

     Perhatikan bahwa abstrak yang baik mengikuti asas jurnalistik, dengan mengandung “5 W, 1 H”:
- Who = Siapa?
- What = Apa?
- Why = Mengapa?
- When = Kapan?
- Where = Di Mana?
- How = Bagaimana?
   …ditambah “1 H” lagi:
•    How many = Berapa?

Cara Membuat Abstrak

     Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
1. Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara: 
    a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang   
        yang sama)
    b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama tentu saja)
    c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda 

2. Uraikan metodologi penelitian dengan jelas 

3. Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja) 

4. Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
    Panjang abstrak biasanya 100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib 
    ada dalam sebuah abstrak.

Contoh Abstrak

Hana, dkk. 2009. HUBUNGAN ANTARA PENCEMARAN LINGKUNGAN
SUNGAI TERHADAP BIOTA SUNGAI, ditulis dalam rangka memenuhi Tugas
Orientasi Anggota Baru Kelompok Peneliti Muda, Universitas Negeri Jakarta.
Pembimbing               : Agung (550444321)
Kata kunci                : Pencemaran lingkungan, biota sungai

            Melihat berbagai macam biota dan lingkungan perairan, terutama sungai yang semakin tercemar. Mendorong penulis untuk lebih ingin mengetahui  bagaimana hubungan antara pencemaran lingkungan terhadap biota sungai tersebut.
            Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Dengan cara, langsung mengamati ke salah satu aliran sungai. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kota Bogor, tanggal 7 Oktober 2009.
            Hasil  penelitian penulis, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pencemaran lingkungan terhadap biota sungai. Hal ini dikarenakan aktivitas manusia, misalnya: mencuci sepeda motor, membuang sampah di sungai dengan menggunakan air sabun dan lain sebagainya.
            Melihat keadaan tersebut, hendaknya manusia turut manyadari akan pentingnya sungai tidak tercemar yang baik bagi kelangsungan hidup biota disekitarnya.


Sumber:

Kutipan

A. Pengertian Kutipan

     Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
     Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
     a. Landasan teori
     b. Penguat pendapat penulis
     c. Penjelasan suatu uraian
     d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

B. Cara Membuat Kutipan

     Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.

1. Kutipan langsung
   Kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
   a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
      - kutipan diintegrasikan dengan teks
      - jarak antar baris kutipan dua spasi
      - kutipan diapit dengan tanda kutip
      - sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

   b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :
      - kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
      - jarak antar kutipan satu spasi
      - kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan maka kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip dan di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)

2. Kutipan tidak langsung
   Kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung(catatan perut) seperti telah dicontohkan.
   - kutipan diintegrasikan dengan teks
   - jarak antar baris kutipan spasi rangkap
   - kutipan tidak diapit tanda kutip
   - sesudah selesai diberi sumber kutipan

3. Kutipan pada catatan kaki
   Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan
   Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan
   Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

C. Contoh Kutipan

1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)

2. Kutipan tak langsung
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

3. Kutipan dalam kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)



Sumber: