Wednesday, October 23, 2013

Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.


Ciri-ciri dari kalimat efektif
1.   Perpaduan kata
2.   Keparalelan bentuk dari kalimat
3.   Kelogisan bahasa yang digunakan
4.   Kehematan kata dalam suatu kalimat
5.   Kecermatan penalaran
6.   Kesepadanan struktur kalimat
7.   Penyimpulan suatu gagasan
8.   Ketegasan makna / arti


Syarat-syarat dalam kalimat efektif

1. Koherensi 

Koherensi kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah penempatan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai. Dalam kesatuan pikiran lebih ditekankan lagi struktur, atau interelasi antara kata-kata yangmenduduki sebuh tugas dalam kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat dapat mengandung sebuah kesatuan pikiran, namun koherensinya tidak baik. 

Contoh Kalimat Koherensi: 

- Baik : Adik saya yang paling kecil memukul anjing dikebuh kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya. 

- Tidak Baik : Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing. 

2. Kesatuan 

Sebagaimana telah dipaparkan di depan, bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

Contoh kalimat kesatuan:

- Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
- Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)

3. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan pembatasan dalam pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa. Kehematan ini menyangkut soal gramatikal dan soal semantik. Kehematan tidak bahwa kata yang perlu atau yang menambah nilai-nilai artistik boleh dihilangkan.

Contoh kalimat kehematan: 

- Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) 
- Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Keparalellan

Paralelisme dalam komposisi ialah bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial. Pikiran dan gagasan yang sama biasanya dinyatakan dalam bentuk-bentuk bahasa dalam kalimat sehingga pikiran-pikiran yang lain dan sama harus dinyatakan dalam bentuk yang sama.

Contoh kalimat keparalellan:

- Meja  itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dilakukan pembersihan. (tidak efektif)
- Meja  itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dibersihkan. (efektif)

5. Penekanan

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
a. Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh : 
- Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.

b. Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?

c. Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
- Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

d. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
- Anak itu tidak malas, tetapi rajin.

6. Kevariasian

Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu:
a. Variasi sinonim kata
  Penjelasan-penjelesan yagn berbentuk kelompok kata pada hakikatnya tidak mengubah isi dari amanat yang akan disampaikan. Seribu puspa di taman bungan seribu wangi menyegar cita (BKI). Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan yang sama.
b. Variasi panjang pendeknya kalimat
  Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang, serta pilihan yang tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat memberi tekanan pada bagian-bagian yang diinginkan.
c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
   Pemakaian bentuk gramatikal yang sama dalam beberapa kalimat berturut-turut dapat menimbulkan kelesuan.

Contoh kalimat variasi: 

-Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.(tidak efektif)
-Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.(efektif) 
-Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.(efektif)




Sumber:
1.http://arifjacob.blogspot.com/2010/10/pengertian-kalimat-efektif-dan-contoh.html
2.http://beingsmartinafunway.blogspot.com/2010/12/kalimat-efektif.html
3.http://dewisofia03.wordpress.com/2012/10/21/pengertian-kalimat-efektif/

No comments:

Post a Comment